Belakangan ini, teknologi Generative AI (Gen AI) lagi jadi topik panas di dunia digital marketing. Bukan cuma sebatas tren, tapi emang berguna banget! Teknologi ini bisa bantu bikin konten, analisis data, sampai otomatisasi kerjaan harian. Nggak heran kalau 96% marketer global udah mulai atau sedang bersiap menggunakan teknologi ini.
Brand besar juga udah ngerasain hasilnya. Vanguard, misalnya, berhasil ningkatin performa iklan LinkedIn-nya. Unilever pakai AI buat percepat layanan pelanggan. Tapi nggak selalu mulus, Coca-Cola sempat dikritik gara-gara kampanye AI yang katanya “terlalu dingin.”
Nah, masalahnya, masih banyak yang bingung gimana cara pakainya. Mau pakai buat bikin konten atau analisis data? Butuh tim tambahan atau cukup dengan tools? Hasilnya perlu dicek ulang nggak?
Yang jelas, Gen AI itu bukan sulap. Kalau salah langkah, bisa-bisa malah blunder.
Penting buat kita untuk menggunakannya sesuai dengan branding kita sendiri. Tanpa kontrol yang tepat, AI bisa merusak citra brand. Padahal, kekuatan sebenarnya muncul saat teknologi dipadukan sama kreativitas manusia. Hasilnya bisa lebih relevan dan tetap aman.
Di sinilah pentingnya kerja sama dengan digital agency yang paham Gen AI dan punya pengalaman luas di bidang kreatif. Apalagi kalau mereka juga nyediain layanan lengkap, mulai dari strategi brand, video production, sampai berperan sebagai KOL agency dan TikTok agency. Dengan begitu, AI yang dipakai brand-mu nggak cuma kelihatan keren, tapi juga benar-benar kasih dampak nyata.
Karena pada akhirnya, Gen AI itu cuma alat. Yang menentukan hasilnya tetap manusia, yaitu kita sendiri.
Soo, udah siap gabungin Gen AI dengan strategi yang tepat buat menangin persaingan di dunia digital marketing yang makin kompetitif ini?